Virus diare oppkast
Infeksi rotavirus menjadi penyebab umum diare pada bayi dan anak-anak, terutama di negara-negara dengan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Gejala infeksi rotavirus bisa muncul setelah 2 hari terpapar virus ini. Salah satu gejala yang paling sering terjadi adalah diare. Diare yang disebabkan oleh infeksi virus ini dapat menyebabkan hilangnya cairan dari dalam tubuh dalam waktu yang cepat, sehingga rentan terjadi dehidrasi.
Rotavirus adalah salah satu virus penyebab diare yang penularannya melalui jalur fecal-oral , yaitu menular dari feses penderita yang tidak sengaja masuk ke mulut orang yang sehat. Rotavirus yang keluar melalui feses bisa mengontaminasi air, makanan, minuman, dan benda-benda yang ada di sekitar, seperti mainan dan alat dapur. Hal ini biasanya terjadi jika kebersihan lingkungan dan kebersihan diri penderitanya tidak terjaga dengan baik.
Misalnya, jika penderita tidak mencuci tangan setelah buang air besar kemudian menyentuh benda yang ada disekitarnya. Infeksi rotavirus sering terjadi pada anak-anak berusia 3—35 bulan dan orang dewasa yang mengurus anak-anak yang sedang menderita infeksi rotavirus.
Gejala awal infeksi rotavirus akan muncul 2 hari setelah penderita terpapar virus ini. Gejala awal infeksi ini adalah:. Diare yang terjadi akibat infeksi rotavirus sering menyebabkan dehidrasi, terutama pada anak-anak.
Gejala yang bisa muncul bila terjadi dehidrasi adalah:. Selain pada anak, orang dewasa juga bisa mengalami infeksi rotavirus. Gejala yang muncul pada orang dewasa umumnya lebih ringan, bahkan pada beberapa orang bisa tidak bergejala sama sekali.
Namun, jika Anda mengalami beberapa gejala berikut, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan. De yngre barna var i like stor grad smittet som de eldre, i motsetning til det andre studier har vist. Barna kan ha opplevd annen sykdom i perioden. Unger er ofte syke, og en god del av barna i studien hadde hatt feber uten covid Men feber var enda vanligere blant barna med korona. Nesten en av tre hadde hatt feber. Langt flere av barna som testet positivt, hadde hatt mage- og tarmproblemer.
Det var 19 prosent — og bare 3 prosent av barna som testet negativt. Sterkest sammenheng var det mellom en positiv test og symptomene slapphet, mage- og tarmproblemer eller endringer i lukte- eller smakssans. Hoste var heller ikke et typisk tegn. Sterkest sammenheng mellom positiv test og slapphet, mage- og tarmproblemer eller endringer i lukte- eller smakssans. De nevner bare feber, hoste og endringer i lukte- og smaksans.
Dette er viktig fordi det kan bedre den kliniske diagnostikken og dermed forebygge smittespredning, skriver Saugstad. Saugstad synes det er ganske mange barn med i studien. Barn som tester positivt, har mange ulike symptomer.
0コメント